percakapan seperti buku yang kita buka
ada kepungan tanda meronce mata
ada jeda yang mengunci mulut kita
bicaralah
tak ada yang terlambat dalam sebuah tatap muka
terlebih kau adalah pengembara yang tak pernah betah
memandangi langit-langit rumah
maka akan kusimpan kata-katamu dalam sebuah tas tangan
membawanya nanti ke pesta-pesta besar kehidupan
bersama handphone dan selembar amplop yang bertuliskan nama kita
namamu
orang-orang akan menyebutnya usai pesta
mengucapkan bela sungkawa lewat mata merah dan tangan
yang gemetar
aku laksana orang gila yang mulai waras dan mawas diri
sebelum dering memanggilku tiba-tiba
di seberang sana, entah di mana
bicaralah
satu frasa pun tak apa
asalkan itu tentang kita
Kendari, 10 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar