Resensator: Susi S. Idris (@susIdris)
Pengarang : Sienta Sasika Novel, Monica Anggen, Kezia Evi Wiadji
Penerbit : Cakrawala (Media Pressindo Group)
Cetakan : Pertama, 2014
Tebal : 236 halaman
ISBN : 978-979-383-234-0
Buku kumpulan puisi atau kumpulan cerpen tentu sudah tidak asing bagi kita, baik yang ditulis bersama maupun yang ditulis sendiri. Namun, mungkin sebagian dari kita belum pernah mendengar atau membaca buku kumpulan novela (novel pendek). Tahun 2014 ini, penerbit Cakrawala menerbitkan buku kumpulan novela berjudul Be Mine karya Sienta Sasika Novel, Monica Anggen, dan Kezia Evi Wiadji.
Be Mine berisi tiga novela yang sama-sama menghadirkan suasana valentine’s day (hari kasih sayang) dalam ceritanya. Meskipun demikian, ketiga pengarang mampu menghadirkan kisah cinta yang berbeda dalam masing-masing novelanya. Selain karena perbedaan usia para tokoh utama dari ketiga novela dalam Be Mine, gaya bercerita yang berbeda juga membuat ketiga novela tersebut memiliki keistimewaan masing-masing.
Novela pertama dalam Be Mine berjudul “In Love with You” karya Sienta Sasika Novel. Novela ini berkisah tentang tokoh Sienta yang berusaha membuktikan perkataannya kepada Bintang, cowok yang ia taksir, bahwa ia yang selalu dianggap o’on juga mampu berprestasi. Semua itu berawal dari kenekatan Sienta untuk mengungkapkan perasaannya kepada Bintang di hari ulang tahun cowok jenius itu. Di hari itu, Sienta memberikan sebuah cokelat kepada Bintang. Dengan terbata-bata, ia pun berusaha mengungkapkan isi hatinya. Namun, belum selesai menyatakan perasaannya, Bintang sudah mengembalikan cokelat itu seraya berkata bahwa ia tidak menyukai cewek o’on. Merasa harga dirinya diinjak-injak, Sienta pun membela diri dengan mengatakan bahwa ia tidak o’on dan bisa secerdas Kinan, cewek yang selama ini dekat dengan Bintang. Bintang pun menantang cewek itu dengan berkata bahwa ia akan menerima cokelat Sienta di hari valentine yang tinggal beberapa bulan lagi, jika nilai-nilai mata pelajaran Sienta mampu masuk lima puluh besar. Sienta pun menerima tantangan tersebut dengan penuh percaya diri (hlm. 24-27).
Ketidakpercayaan diri kemudian muncul saat Sienta yang memang selalu mendapat peringkat dua ratusan di antara seluruh teman kelas dua belasnya, merasa tak punya strategi untuk meningkatkan nilai-nilainya dalam waktu kurang lebih empat bulan. Apalagi dua teman akrabnya, Aira dan Yunna, juga tidak yakin jika Sienta mampu. Namun suatu hari, ibu Sienta tiba-tiba meminta Bintang—yang saat itu belum lama menjadi tetangga mereka—untuk menjadi tentor pribadi Sienta, karena ibunya tahu jika Bintang selalu mendapat juara kelas. Bintang pun tak sanggup menolak permintaan itu, begitu pun Sienta. Akhirnya, Bintang sendirilah yang harus mengajari Sienta untuk menaklukkan tantangan yang dibuatnya.
Apakah Bintang akan mengajari Sienta dengan sungguh-sungguh? Lalu mengapa Bintang tidak mau kepindahannya di samping rumah Sienta diketahui oleh Kinan? Apakah Bintang dan Sienta akan jadian? Pertanyaan terakhir ini biasanya mudah ditebak pada ending cerita-cerita percintaan khas anak SMA, namun tidak dengan “In Love with You”. Penyelesaian dalam novela ini akan membuat Anda bertanya-tanya bagaimana kisah Bintang dan Sienta saat kuliah nanti?
Selain penyelesaian cerita yang tidak mudah ditebak, novela “In Love with You” juga memiliki kelebihan lain, di antaranya adalah penggunaan alur maju mundur oleh pengarang dengan lompatan cerita yang cepat, membuat novela yang minim konflik ini menjadi tidak datar dan tidak membosankan. Apalagi, percakapan-percakapan yang dihadirkan pengarang antara Sienta dan dua teman akrabnya, juga antara Sienta dan Bintang, sangat seru untuk diikuti. Mengalir sesuai dengan usia dan karakter masing-masing tokoh.