Kamis, 09 Januari 2014

SENYAP

tiba-tiba aku memikirkan ruang tamu, tempat dudukmu
adakah waktu untuk merapati kembali pintu yang tertutup itu?
menerimamu dengan rikuh hingga akhirnya melambai penuh rindu
pertemuan kita selalu berjalan sama, selalu saja senyap nasibnya
mengutangkan sakit kepala pada perpisahan selamanya

kini melalui detak jam yang fasih memulangkan ingatan
kutahu bahwa setengah dari tehku adalah air matamu
setelah kau jauh, aku mesti meneguknya habis-habisan
oh, tak ada ampas dalam ketabahan
tiada.


dan aku terus saja memikirkan ruang tamu, tempat dudukmu
di situ kau membuka percakapan dan menutupnya dengan sopan
hari ini tentang alis, ujarmu
aku mengernyit

hujan di luar meniru ketukan jari-jarimu pada meja
oh, alismu, Si
gugur di bibirku terakhir kali

Kendari, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar